Friday, April 4, 2014

JLS DAENDELS - Jalanan Tanpa Belokan


Tiga hari sudah saya berkeliling ke beberapa tempat di wilayah Jawa Tengah dan kini saatnya take the long way home.. pulang menuju Surabaya. Jalur yang saya lalui adalah jalan kuno di pesisir pantai selatan atau yang biasa dikenal dengan Jalur Lintas Selatan Daendels. Jalur sepanjang 170 km yang menghubungkan Cilacap dengan Yogyakarta ini adalah peninggalan kolonial yang dibangun dengan keringat dan darah anak bangsa.

Yang menarik dari jalur ini adalah sejak dari daerah Karangbolong hingga Srandakan Bantul sejauh kurang lebih 90 km adalah berupa trek lurus rus..rus.. tanpa belokan. Kondisi jalannya pun bisa dibilang cukup baik, hanya di beberapa titik saja yang masih terdapat jalan rusak berlubang maupun aspal terkelupas namun selebihnya adalah jalanan yang telah beraspal lumayan mulus..


Namun bagaimanapun kondisi mulusnya jalan dan sesepi apapun keadaannya saya tidak akan tergoda dan terangsang untuk memacu motor dengan kecepatan maksimal, saya tetap berjalan santai di kisaran 60-70 kpj sambil menikmati panorama serta merasakan nikmatnya duduk diatas sadel motor..
Kenikmatan berkendara inilah yang membuat kita bisa ketagihan dan selalu merindukan perjalanan jauh dengan menggunakan motor...


Di sepanjang jalur pesisir selatan sejak dari Karangbolong hingga Srandakan Bantul terdapat banyak sekali pantai-pantai yang bisa dikunjungi, beberapa yang sempat saya ingat adalah,
     - Pantai Karangbolong
     - Pantai Suwuk
     - Pantai Pertanahan
     - Pantai Bocor
     - Pantai Ambal
     - Pantai Ketawang
     - Pantai Jatilawang
     - Pantai Congot
     - Pantai Glagah
     - Pantai Condet
     - Pantai Trisik

JALAN TANPA BELOKAN








Menyempatkan istirahat sambil mencicipi Sate Ambal yang terkenal itu.. hmm...ternyata rasanya manis seperti dendeng..




Rangkaian touring yang saya lakukan selama 4 hari 3 malam ini cukup melelahkan namun sangat mengesankan. Melihat banyak kejadian di jalanan, berjumpa dan berkenalan dengan kawan bikers dari daerah lain, merasakan langsung sengatan terik matahari dan dinginnya guyuran hujan saat berada di jalanan.serta bersentuhan langsung dengan keindahan alam karya sang pencipta.., tentunya akan menjadi pembelajaran bagi diri saya untuk semakin memahami arti pribadi, toleransi, serta kesabaran.. semoga..