Sunday, January 11, 2015

Jalur Motor di Jalan Tol Mandara Bali

Sejak dibuka dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 September 2013, ini kali pertama saya berkesempatan mencicipi jalan tol yang ada di Bali ini.
Jalan Tol di Indonesia bukanlah hal baru, namun Tol Mandara ini bagi saya sebagai pengendara motor sangatlah istimewa karena menyediakan jalur khusus motor. Dan menariknya lagi jalan tol sepanjang 12,7 km ini berada diatas air membelah lautan..
Saya beberapa kali melalui jembatan Suramadu yang juga menyediakan jalur untuk motor, namun Suramadu hanya sepanjang 5,7 km saja itupun berupa trek lurus. Sangat berbeda dengan Tol Mandara yang berkelok-kelok.. Namun kita harus hati-hati bila melalui jalan tol ini karena terpaan anginnya yang cukup kuat yang bisa menggoyahkan kestabilan motor..







Thursday, January 8, 2015

Istana Kertha Gosa Klungkung Bali

Bangunan yang terletak di pusat kota kabupaten Klungkung ini adalah sebuah bangunan salah satu bagian dari bekas puri kerajaan Klungkung. Kertha Gosa dibangun pada tahun 1686 pada saat pemerintahan Raja Klungkung yang pertama yaitu Ida I Dewa Agung Jambe.

Pada masa kejayaan Kerajaan Klungkung, Kertha Gosa digunakan sebagai tempat pertemuan para raja-raja di Bali dan juga sebagai tempat untuk menjamu tamu-tamu dari bangsa lain. Di setiap atap bangunannya berhias lukisan-lukisan yang berfalsafah Hindu. Lukisa-lukisan tersebut masih terawat dengan baik hingga sekarang.

Saya mendatangi Kertha Gosa ini karena mendapat informasi saat berbincang dengan bapak pemilik Dono Guest House tempat saya menginap di Ubud. Tidak terlalu jauh, hanya berkisar 15 km dari Ubud. Mencari lokasi bangunan inipun sangat mudah karena berada di pusat kota kabupaten.

Untuk memasuki kawasan Kertha Gosa pengunjung di wajibkan memakai sarung khas bali yang sudah disiapkan oleh petugas. Ada pula petugas pendamping tamu apabila pengunjung ingin didampingi guide untuk mengetahui kisah dari bangunan Kertha Gosa ini..















Dono Guest House - Ubud Bali

Setelah seharian berkeliling di beberapa tempat wisata dan beranjak dari desa Penglipuran mulailah hujan turun lumayan deras. Namun saya tidak khawatir karena telah menyiapkan jas hujan dan tas bawaan saya pun cukup aman terlindung dari air.

Tujuan saya adalah kawasan Ubud dan bermalam disana. Memasuki wilayah Ubud curah hujan bukannya mereda tapi malah semakin deras bahkan genangan air cukup mengkawatirkan untuk motor.
Di kawasan Ubud sebenarnya terdapat banyak sekali pilihan tempat menginap tetapi saya tidak dapat leluasa memilih karena kondisi hujan yang sangat lebat. Saya hanya mencari tempat menginap sesegara mungkin agar bisa istirahat dan yang tak kalah penting adalah tersedianya lahan parkir untuk motor.

Saya mendapatkan sebuah tempat yang bernama "Dono Guest House". Lokasinya sedikit masuk lorong namun tersedia tempat untuk motor. Tarifnya pun sesuai dengan anggaran saya yakni kisaran 200-250rb. Yang penting saya bisa mandi air hangat dan segera tidur..

Esoknya baru saya bisa menikmati suasana Dono Guest House yang ternyata cukup bersih dengan taman-taman sederhana namun nampak asri..
Terdapat kurang lebih 12 kamar yang mayoritas dihuni oleh wisatawan asing..

Berikut suasana di Dono Guest House















Penglipuran - desa tradisional

Desa Penglipuran terletak di kabupaten Bangli yang berjarak kira-kira 45 km dari kota Denpasar. Desa adat yang juga menjadi obyek wisata ini tidak sulit untuk ditemukan karena letaknya di jalur utama Kintamani-Bangli.

Penglipuran adalah salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan dan struktur pedesaan tradisional. Dengan banyaknya ruang terbuka kita dapat merasakan keasrian desa ini serta penataan fisik bangunan dengan budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat membuat kita dapat merasakan nuansa Bali yang amat kental..








Wednesday, January 7, 2015

Danau Beratan di Bedugul Bali

Setelah menikmati keindahan Danau Tamblingan dan Danau Buyan, saya melanjutkan perjalanan menuju Danau Beratan yang terletak di kawasan Bedugul tepatnya di desa Candikuning kecamatan Baturiti.

Sempat mengalami sedikit masalah pada motor, beruntung ada sebuah bengkel yang menjual part yang saya perlukan meskipun harus memperbaiki sendiri karena pada saat itu tepat hari raya Kuningan sehingga tidak ada mekanik yang bekerja.

Dibandingkan dengan dua danau sebelumnya, Danau Beratan adalah yang terbesar dan paling banyak dikunjungi wisatawan karena letaknya tepat di pinggir jalan provinsi Denpasar-Singaraja sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan..

Di tengah Danau Beratan terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Fasilitas yang ada juga sangat memadai dengan toilet yang bersih, taman yang indah serta kios-kios pedagang souvenir yang tertata rapi. Kita pun bisa menyewa perahu boat maupun sampan untuk mengelilingi danau yang jernih ini..





Monday, January 5, 2015

Danau di desa Munduk Bali [Tamblingan dan Buyan]

Tamblingan dan Buyan adalah nama dua danau yang berada tidak jauh dari desa Munduk Bali. Meskipun kedua danau tersebut bersebelahan, namun kita harus melalui jalan memutar apabila ingin mendatangi kedua tempat tersebut.
Saat melalui jalur memutar itulah kita akan mendapatkan panorama yang sangat luar biasa karena dapat melihat kecantikan danau Tamblingan dan Buyan dari atas bukit. Terdapat banyak tempat untuk beristirahat disepanjang jalur tersebut dengan latar belakang kedua danau..

Danau Tamblingan







Danau Buyan







Air Terjun Melanting desa Munduk Bali

Desa Munduk masuk wilayah kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Desa yang memiliki banyak perkebunan kopi, cengkeh serta tembakau ini terletak di ketinggian 900m dpl sehingga memiliki udara yang amat sejuk. Banyak orang menyebut Munduk bagaikan desa diatas awan.
Beberapa tempat wisata yang ada di sekitar desa Munduk adalah Air Terjun Melanting serta Danau Tamblingan yang bersebelahan dengan Danau Buyan.

Fasilitas penginapan di daerah ini pun sudah sangat banyak, rata-rata didominasi oleh wisatawan manca negara. Mungkin karena hawanya yang sejuk serta pemandangan yang indah membuat para wisatawan asing betah berada di desa ini.

Pada saat berada di desa Munduk, saya menginap di sebuah homestay bernama Puri Sunny. Dari homestay ini apabila ingin berkunjung ke air terjun Melanting hanya berjarak 2 km saja. Biaya retribusi untuk masuk di kawasan air terjun Melanting sebesar 5rb rupiah untu dewasa dan 3rb untuk anak-anak.

Air Terjun Melanting







Puri Sunny Homestay