Sunday, February 23, 2014

MEMILIH BUSI UNTUK MOTOR

Sekarang ini semakin banyak merk dan jenis busi yang ditawarkan mulai dari busi type standar, platinum, iridium, racing dll.., dengan semakin majunya teknologi tentu setiap produk memiliki spesifikasi dan keunggulan masing-masing.
Tentu saja hal ini dapat membingungkan para bikers yang kurang memahami persoalan teknis, busi apa yang cocok untuk motor kesayangannya, seperti yang saya rasakan ini..


Dengan penggunaan motor untuk harian dan sesekali digunakan juga untuk touring, saya sudah mencoba berbagai macam dan merk busi mulai dari yang standar, platinum, juga yang iridium. Namun rasanya kok tidak ada perbedaan yang signifikan (bisa jadi karena mesin standar yaa hehe..)

Dengan menggunakan dasar logika yang sederhana akhirnya saya dapat menentukan pilihan, daya hantar listrik dengan kemampuan yang baik adalah perak, tembaga, emas, platinum, iridium.
Oleh karena itu saya memilih busi yang elektrodanya murni tembaga (copper) semacam Autolite copper seharga 20rb, ada juga seh yang berelektroda perak semisal Nology Silver tetapi harganya minta ampuun bisa sepuluh kali lipatnya.. :)

Entah secara teknis pilihan ini benar atau tidak namun dengan kapasitas motor yang saya gunakan yakni Kawasaki Eliminator 175cc mesin standar rasanya sudah cukup enak menggunakan jenis busi ini baik untuk harian maupun untuk touring..

Wednesday, February 5, 2014

PACITAN - Eksotika Perjalanan

menjelang masuk kota kediri
Touring ini saya lakukan selama 4 hari 3 malam dengan rute Surabaya-Pacitan-Gunung Kidul-Yogyakarta pp, dimulai sejak hari Rabu 29/1/14 hingga Sabtu 1/2/14. Namun dalam postingan ini saya hanya berbagi sedikit pengalaman perjalanan di kawasan Pacitan. Untuk trip Yogyakarta dan Gunung Kidul bersama istri, saya sudah share pada postingan sebelumnya.

Berangkat dari Surabaya jam 08.00 melewati jalur Mojoagung-Pare-Kediri-Tulungagung rasanya membosankan dengan lalu lintas yang cukup padat. Namun selepas Tulungagung barulah nampak bukit-bukit pepohonan rindang dengan arus lalu lintas yang lengang, dd mulai membuka kaca helm menikmati udara segar sambil merasakan nikmatnya berkendara dengan rileks..

Sebelum memasuki Trenggalek saya mengambil arah kiri melewati Karangan-Dongko-Panggul-Lorok-Pacitan.
Sepanjang kurang lebih 116 kilometer sejak dari pertigaan Karangan hingga Pacitan merupakan jalur yang selalu dirindukan para bikers.., tanjakan naik turun disertai kelokan yang tajam dengan panorama alam yang indah, sambil merasakan performa mesin tunggangan yakni Kawasaki Eliminator keluaran tahun 2001, saya benar-benar merasa terpuaskan oleh track jalanan disini..

view persawahan

Belum seluruh track di jalur sepanjang 116 km ini beraspal mulus, kira-kira 30% nya masih rusak lumayan parah (sedang dalam perbaikan), namun saat memasuki kawasan Panggul Lorok hingga Pacitan jalanan sudah beraspal hotmix muluuuuss...

perbaikan jalan

kelokan tajam dengan aspal yang mulus


PLTU Sudimoro







sego kucing lorok pacitan

menuju arah pracimantoro untuk lanjut ke yogyakarta

Tuesday, February 4, 2014

PANTAI BARON dan PANTAI NGOBARAN - Gunung Kidul [4]

Pantai Baron
Setelah dua hari terpuaskan oleh eloknya pantai Indrayanti, Pok Tunggal dan Timang, selanjutnya kami berkemas dari Rumah Keong untuk menuju Stasiun Tugu Yogyakarta karena sang istri akan menuju kota Malang untuk suatu keperluan dengan menumpang KA.Malioboro Expres.
Karena masih memiliki cukup waktu maka kami memilih jalur menyisir pinggir pantai hingga ke Parangtritis, setiap lokasi pantai selalu kami sempatkan untuk singgahi walau cuma sebentar sekedar mengamati suasana. Beberapa pantai lainnya yang sempat kami datangi adalah pantai Sundak, Slili, Krakal, Drini, Sepanjang, Kukup, Baron, Ngrenehan, Nguyahan serta Ngobaran.

salah satu sudut pantai baron yang menyerupai telaga








Jarak lokasi masing-masing pantai tersebut saling berdekatan berkisar 2-10 kilometer saja, akses jalannyapun sudah sangat bagus sehingga mudah dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat, bahkan beberapa bus wisata pun nampak berseliweran.
Pantai terakhir yang kami kunjungi adalah Pantai Ngobaran, disini sekaligus kami sempatkan untuk beristirahat sebelum perjalanan berlanjut.

Pantai Ngobaran



Setelah dirasa badan kembali segar maka kami lanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta melalu pesisir pantai sampai ke Parangtritis. Panorama di jalur ini sangat mempesona ditunjang jalanan aspal yang sangat mulus.

jalur menuju parangtritis dengan aspal yang mulus
deretan pantai di gunung kidul yang kami kunjungi

Monday, February 3, 2014

PANTAI TIMANG - Gunung Kidul [3]

Salah satu tujuan kami touring ke Gunung Kidul adalah untuk mendatangi Pantai Timang ini, karena sesuai informasi yang saya dapat dari google disini terdapat kereta gantung atau gondola yang menghubungkan ke pulau Timang.
jalan bebatuan
Akses jalan menuju pantai timang cukup menantang bagi yang naik kendaraan. Berkelok-kelok  naik turun sebagian jalanan sudah berupa block cor namun sebagian besar lainnya masih berupa jalan setapak bebatuan. Rasanya amat sulit bagi kendaraan roda empat untuk bisa mencapai tempat ini kecuali bagi mereka yang benar-benar berniat untuk adventure, sangat tidak disarankan menggunakan mobil jenis sedan atau city car karena pasti akan merepotkan. Kami mengendarai motor Kawasaki Eliminator yang memang bukan diperuntukan medan seperti ini perlu perjuangan ekstra untuk dapat menaklukkan jalanan disini, bahkan sampai beberapa kali sang istri terpaksa harus turun dari motor dan berjalan kaki agar kendaraan mampu melaju di tanjakan atau turunan yang curam.

mendekati pantai jalan sudah berupa block cor




Namun saat mencapai bibir pantai perjuangan kami seolah terbayar dengan apa yang kami dapati, pemandangan yang luar biasa indah, pasir yang putih dengan lautan biru, suara ombak serta batu karang dengan warna dan teksture yang terlihat amat eksotis. Ketika kami naik ke atas bukit karang juga masih nampak beberapa bebatuan marmer yang alami.









batu marmer di bukit timang
Satu hal yang membuat kami sedikit kecewa adalah belum terlaksananya keinginan untuk menikmati kereta gantung karena sesuai keterangan dari nelayan sekitar saat itu cuaca tidak memungkinkan untuk mengoperasikan gondola.
Sekedar informasi, biaya gondola untuk menyeberang ke pulau timang sebesar 1,5jt rupiah untuk paket sepuluh orang, apabila hanya berdua maka biaya yang akan dikenakan sebesar 200rb per orang. Bagi kami biaya segitu tentu saja tidak murah namun bakalan sebanding dengan pengalaman serta sensasi yang didapat.., itupun jika cuaca sedang bersahabat...

gondola yang kami harapkan.. (*gambar dari google)

Video cuplikan perjalanan menuju Pantai Timang




bersambung kesini

Sunday, February 2, 2014

PANTAI POK TUNGGAL - Gunung Kidul [2]

Letak Pantai Pok Tunggal tidak terlalu jauh hanya berjarak empat kilometer dari Pantai Indrayanti ke arah timur, akses jalannya cukup mudah dilalui kendaraan meskipun jalannya belum beraspal. Namun harus hati-hati tatkala musim hujan terutama untuk kendaraan roda dua, seperti yang kami alami sewaktu hendak meninggalkan pantai ini karena sempat turun hujan sehingga jalanan menjadi bercampur lumpur. Roda depan Kawasaki Eliminator yang kami tumpangi tidak dapat bergerak karena spakbor depan dipenuhi lumpur, no problem.. lepas spakbor.. beres sudah, lanjuutt...

Panorama Pantai Pok Tunggal





PANTAI INDRAYANTI - Gunung Kidul [1]

Melanjutkan perjalanan, tujuan kami berikutnya adalah menyisir pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Target pertama adalah Pantai Indrayanti yang terletak di kecamatan Tepus karena kami berencana bermalam di Rumah Keong yang letaknya persis di bibir pantai. Rumah Keong bentuknya unik mirip rumah adat Papua, namun begitu bangunan yang terbuat dari kayu dan dedaunan ini telah dilengkapi kamar mandi di dalam dengan shower serta closet duduk. Sewa perharinya 350rb rupiah, terdapat banyak cottage/penginapan di kawasan pantai ini dengan harga sewa yang bervariatif antara 250-750rb.

Rumah Keong
kamar mandi rumah keong



















salah satu cottage yang berada di pantai indrayanti









suasana malam hari
bersambung kesini

Rumah Domes Teletubies Yogyakarta

Rasa penasaran ingin melihat dari dekat perkampungan rumah domes teletubies akhirnya kesampaian juga. Selepas mengunjungi museum Ullen Sentalu di kawasan Kaliurang kami menuju arah Prambanan untuk mencapai desa Sumberharjo kecamatan Prambanan tempat perkampungan teletubies berada.
Tidak terlalu sulit untuk menemukan perkampungan ini karena telah banyak petunjuk arah. Dari jalur Jogja-Solo tepatnya di pertigaan sebelum Prambanan belok kanan menuju arah Wonosari, bertanya pada warga sekitar pasti mereka dengan senang hati akan menunjukkan arah lokasinya.
salah satu rumah warga

Museum ULLEN SENTALU Yogyakarta


Setelah bermalam di Kampoeng Djawa Hotel esoknya kami melanjutkan perjalanan mengunjungi Museum Seni dan Budaya Jawa "Ullen Sentalu" di kawasan Kaliurang. Untuk memasuki museum seluas 1,2 ha ini kita dikenai biaya tiket+guide senilai 30rb rupiah bagi wisatawan lokal dan 50rb rupiah untuk wisatawan asing.

Di dalam museum tidak diperkenankan memotret atau makan dan minum, hanya di lokasi tertentu kita diperbolehkan mengambil gambar. Selama kurang lebih 1 jam kami diajak berkeliling memasuki berbagai ruangan dengan dipandu oleh guide yang menceritakan berbagai benda peninggalan sejarah yang berada didalamnya.

pintu keluar museum
bersambung kesini

KAMPOENG DJAWA HOTEL YOGYAKARTA


Kampoeng Djawa Hotel.., saya bersama istri berkesempatan menginap semalam disini saat melakukan touring ke Yogyakarta serta kawasan Gunung Kidul. Lokasi hotel ini berada di Jl.Prawirotaman Yogyakarta, bangunannya sederhana namun tertata asri dan kental dengan nuansa etnik.
kamar baladewa
Kebersihan hotel ini cukup terjaga serta pelayanannya sangat baik, serasa dirumah sendiri kita bisa bebas membuat minuman hangat kopi ataupun teh sesuka hati tanpa dikenai biaya tambahan. Kami memilih kamar seharga 170rb, non AC namun kamar mandi berada di dalam.
suasana kamar
menu sarapan pagi
Apabila brad n sist berkunjung ke Yogyakarta dan membutuhkan tempat menginap yang murah serta bernuansa beda, Kampoeng Djawa Hotel bisa dijadikan salah satu alternatif. Kekurangan dari hotel ini adalah tidak memiliki lahan parkir untuk kendaraan roda 4, namun mobil bisa diparkir di halaman masjid dekat hotel dengan memberi biaya sekedarnya kepada petugas penjaga masjid.
bersambung kesini